Pengembangan Proses Blended Learning dengan Mempersiapkan Infrastruktur dan Pemanfaatan Tools di Lingkungan SMAN 1 Dayeuh Kolot
Dengan datangnya wabah virus COVID-19, telah mendorong kita untuk merubah pola hidup mulai dari cara kita bersosialisasi, bekerja, maupun belajar. Pada masa darurat ini, kegiatan sosial yang melibatkan orang banyak, seperti belajar mengajar dikelas sangat dibatasi. Hal ini telah memaksa kita untuk menguasai teknologi komunikasi, terutama bagi para pendidik yang tetap harus menjalankan tugasnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu penguasaan terhadap teknologi pendidikan jarak jauh ini menjadi modal utama bagi para akademisi di masa kini. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi, bangsa kita harus dapat mengubah kebiasaan yang ada, sehingga dapat mengadopsi teknologi dengan lebih komperhensif dalam kehidupan sehari-hari. Era adaptasi kebiasaan baru sudah dimulai diberbagai bidang, begitu pula bidang pendidikan. Pada adaptasi kebiasaan baru ini sebagian dari siswa akan hadir di sekolah, dan sebagian lainnya akan mengikuti dari rumah pada jam yang sama. Model pembelajaran ini disebut dengan blended learning. Model blended learning memiliki kelebihan yaitu menggabungkan inovasi dan keuntungan teknologi pada pembelajaran daring dengan interaksi dan partisipasi dari keuntungan pembelajaran tatap muka. Maka dari itu, tim Pengabdian Masyarakat (abdimas) yang terdiri dari Dr ZK Abdurahman Baizal (Ketua), Nurul Ikhsan, PhD, dan Prati Hutari Ghani S.T, M.T melakukan mengembangkan sistem blended learning di lingkungan SMAN 1 Dayeuh Kolot.
Tim Abdimas ini melakukan pembinaan dalam mempersiapkan infrastruktur serta memanfaatkan tools yang dapat digunakan pada blended learning, pada tanggal 7 Oktober 2021. Program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang berjudul “Pengembangan Proses Pembelajaran Jarak Jauh Secara Daring dan Sinkronus dengan Memanfaatkan Video Call di Lingkungan SMAN 1 Dayeuh Kolot”