Workshop Computational Thinking Unplugged dalam Mendukung Berpikir Komputasi pada Siswa SMP Negeri 1 Pacet

Workshop Computational Thinking Unplugged dalam Mendukung Berpikir Komputasi pada Siswa SMP Negeri 1 Pacet

Di era globalisasi dan digitalisasi yang semakin pesat, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi kebutuhan pokok di berbagai bidang kehidupan. Salah satu keterampilan yang semakin penting di abad ke-21 adalah berpikir komputasi, yang menjadi kunci dalam memahami dan memanfaatkan teknologi secara efektif. Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa siswa Indonesia belum mencapai rata-rata internasional dalam hal berpikir kritis, yang menunjukkan perlunya penerapan konsep berpikir komputasi di sekolah-sekolah Indonesia untuk meningkatkan keterampilan ini.

Pada tahun 2022, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan asesmen Pendidikan kemdikbudristek mengeluarkan regulasi melalui Nomor 008/H/KR/2022 yang mengatur kurikulum dari Pendidikan Anak Usia Dini hingga Jenjang Pendidikan Menengah. Selain itu, materi berpikir komputasi juga telah dimasukkan sebagai salah satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran informatika yang tertuang dalam Permendikbud 36/2018 dan Permendikbud 37/2018.

SMP Negeri 1 Pacet, seperti banyak sekolah lainnya di Indonesia, menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan  keterampilan berpikir komputasional ke dalam proses pembelajaran. Meskipun ada regulasi yang mendukung, implementasinya di lapangan masih menemui kendala. Banyak siswa di sekolah ini yang berada dalam tahap awal mengenal konsep berpikir komputasional  dan  masih  kesulitan  dalam memahami serta menerapkan konsep ini. Keterbatasan ini berdampak pada kemampuan mereka dalam berpartisipasi dalam kompetisi seperti Tantangan Bebras, yang merupakan kompetisi internasional yang menguji keterampilan berpikir komputasional (Bebras Indonesia, 2024).

Untuk menjawab kebutuhan ini, tim Pengabdian Masyarakat Telkom University, yang terdiri dari 3 dosen, 5 mahasiswa inti, dan 4 mahasiswa tambahan yang membantu saat hari H, mengadakan kegiatan Workshop Tantangan Bebras 2024 ini dirancang untuk memberikan pendampingan dan pelatihan yang terstruktur yang menyasar siswa-siswa SMP, khususnya di SMP Negeri 1 Pacet, sebagai objek utama pelaksanaan kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep berpikir komputasional, mempersiapkan mereka untuk Tantangan Bebras, serta memberikan guru keterampilan yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran berpikir komputasional di kelas. Kegiatan ini disampaikan melalui berbagai permainan tanpa komputer (unplugged) yang melatih kemampuan berpikir komputasional.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2024 di Lingkungan Sekolah SMP 1 Negeri Pacet, Kab. Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 50 orang yang terdiri atas murid kelas 7, 8 dan 9. Materi Computational Thinking yang disampaikan dengan menyenangkan tanpa menggunakan komputer adalah game searching, sorting, dan swap. Beberapa snapshot kegiatan bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=1xBe0tqkgM8&list=PLrXa1Xw1ZYCkqE3ERHjMGosb8rP56u7pg.

Semua siswa (100%) sangat puas dengan kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan di masa mendatang. Secara keseluruhan, hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa workshop telah memberikan dampak positif yang signifikan, dengan beberapa masukan untuk penyempurnaan ke depan, seperti penyederhanaan materi dan optimalisasi waktu pelaksanaan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Berbagai masukan, baik dari siswa mapun pihak sekolah, akan menjadi bahan refleksi untuk menyusun program serupa yang lebih baik, dengan fokus pada penyederhanaan materi, optimalisasi waktu pelaksanaan, dan peningkatan variasi metode pembelajaran.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kualitas pendidikan di SMP Negeri 1 Pacet dapat ditingkatkan, serta siswa dapat siap menghadapi tantangan global di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *