Computational Thinking for MA Students of Pondok Pesantren Modern Assuruur

Computational Thinking for MA Students of Pondok Pesantren Modern Assuruur

Dalam menyelesaikan problem solving, digunakan teknik berpikir yang sistematis dengan prinsip- prinsip komputasi, atau dikenal sebagai Computational Thinking. Teknik computational thinking sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, tidak hanya dibidang ilmu komputer, tetapi juga pendidikan, bisnis, hingga pengambilan keputusan. Computational thinking melatih kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi. Teknik ini sangat penting di era digital karena semakin erat dengan teknologi.

Contoh teknik berpikir secara komputasi salah satunya adalah merencanakan perjalanan. Kita dapat memecah perjalanan menjadi bagian-bagian seperti memilih moda transportasi, menentukan jalur tercepat, dan mengoptimalkan waktu keberangkatan. Sehingga degan teknik yang dilakukan ini tidak hanya dapat menyelesaikan masalah, tetapi juga dapat menemukan solusi yang lebih efektif.

Di era globalisasi dan digitalisasi, penguasaan Berpikir Komputasional (BK) atau Computational Thinking (CT) menjadi kunci dalam pendidikan informatika, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan berpikir komputasional ke dalam Kurikulum Merdeka. Program ini dirancang untuk mengurangi kesenjangan antara tuntutan kurikulum yang berkembang dan kesiapan guru dalam mengimplementasikannya dengan fokus khusus pada konten materi berpikir komputasional. Kegiatan ini dilakukan di Telkom University landmark Tower (TULT) LT.16 dengan jumlah peserta 98 siswa siswi dari pondok pesantren modern Assuruur. Materi CT disampaikan oleh narasumber yang sangat inspiratif, yakni Dr. Ema Rachmawati, S.T., M.T., Rimba Widhiana Ciptasari, Ph.D., dan Lidya Ningsih, S.T., M.Kom.

Materi CT yang dibawakan terdiri atas pengenalan CT, Pengenalan dan pembahasan soal-soal CT, dan CT Unplugged. Secara umum peserta dapat merasakan manfaat dari kegiatan ini, dan berharap dapat dilanjutkan ke sesi berikutnya untuk melakukan pendalaman materi lebih lanjut. Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner yang diberikan pada peserta, Dimana dari 98 peserta 75 sangat puas, 16 puas, dan 7 netral.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *