
SOSIALISASI PEMILAHAN SAMPAH DAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN MAGGOT DI DESA CEHEULANG
Masalah sampah merupakan salah satu masalah klasik di Indonesia. Terbatasnya kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi kendala utama yang menyebabkan sampah menumpuk. Secara umum sampah yang dihasilkan oleh masyarakat terdiri dari sampah organic dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup baik dari hewan maupun tumbuhan. Biasanya sampah organik ini berupa sampah sisa dapur dan sampah sayur atau buah-buahan dari pasar. Pada tahun 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa jumlah timbulan sampah sebesar 22,9 juta ton per tahun. Dari timbulan sampah ini sebanyak 39,35% bersumber dari sampah organic. Sampah organik mempunyai karakteristik yang berbeda dengan sampah anorganik, yaitu mudah terurai. Dalam proses penguraian ini akan menimpulkan polusi bau dan mengundang lalat yang dapat jadi penyebar penyakit. Pemilahan sampah organik dan anorganik dapat menjadi awal proses pengolahan sampah. Sampah anorganik yang bernilai ekonomi dapat dijual ke bank sampah, sementara sampah organik dapat diolah sehingga dapat bermanfaat.
Salah satu cara untuk mengolah sampah organik adalah menggunakan maggot. Maggot merupakan fase belatung dari lalat Black Soldier Fly (BSF). Setiap harinya maggot dapat memakan sampah organik sebanyak 2 sampai 5 kali bobot tubuhnya, sehingga maggot dapat digunakan sebagai alat untuk mengolah sampah organik dalam volume besar . Selain dapat mengolah sampah organik, maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk ikan dan ayam. Selain itu maggot juga dapat dikeringkan dan digiling halus untuk dipakai sebagai pengganti tepung ikan dalam pembuatan pakan ikan. Kotoran maggot sendiri dapat digunakan sebagai kompos untuk pupuk tanaman.
Masyarakat sasar pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah siswa SMP YAPI AL HUSAENI dan pengurus koperasi Permata Jaya Saluyu yang berlokasi di Desa Ciheulang, kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. SMP YAPI AL HUSAENI beralamat di Kampung Lebakbiru Rt. 04 Rw. 11, Desa CIHEULANG, Kecamatan CIPARAY, Kabupaten BANDUNG. Sekolah swasta ini mempunyai murid sebanyak 670 orang, terdiri dari 347 orang siswa laki-laki dan 323 orang siswa perempuan. Setiap tingkatan terdiri dari 6 kelas paralel. Dengan luas tanah 5.240 meter persegi, SMP YAPI AL HUSAENI memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar. Fasilitas yang dimiliki antara lain ruang kelas sebanyak 16 buah, ruang perpustakaan, ruang laboratorium sebanyak 2 buah, dan ruang pendukung lainnya. Koperasi Permata Jaya Saluyu berlokasi di kampung Pasir Panjang RT 02 RW 08, Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Terbentuk berawal dari Program Bina Lingkungan (DAS Citarum) sebagai sebuah wadah berbadan usaha untuk Kelompok Mitra Kerja Program Bina Lingkungan BUMN dengan nama Koperasi Pertama Jaya, SK.Nomor : 10.12/BH/518-KOP/V/2012, yang bergerak di bidang usaha pembibitan dan pengadaan bibit tanaman kehutanan dan perkebunan, pengadaan pupuk padat dan pupuk organic cair. Koperasi Permata Jaya Saluyu bergerak di bidang usaha pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup dan kehutanan dengan unit usaha yang telah berjalan sampai saat ini adalah pemanfaatan limbah organik dan anorganik dari proses kegiatan tersebut telah menghasilkan beberapa produk diantaranya : probiotik pengurai limbah, pupuk organic cair dan padat, dan pakan ternak.
Ada dua kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Kegiatan pertama berupa sosialisasi pemilahan sampah organik kepada siswa kelas 8 SMP YAPI AL HUSAENI yang berlokasi di desa Ceheulang. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 260 murid. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 November 2024 mulai jam 9.00 sampai dengan jam 11.00. Pelaksanaan kegiatan ini digabungkan dengan kegiatan mahasiswa yang mengambil matakuliah Sains Data untuk Masyarakat (SDuM).
Kegiatan kedua yang telah dilakukan adalah memberdayakan kelompok Masyarakat Desa Ceheulang yang tergabung dalam koperasi Permata Jaya Saluyu. Kegiatan yang dilakukan adalah membantu koperasi membuat tempat pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot. Sehingga sampah-sampah organik dapat dikonversi menjadi produk yang bernilai ekonomi, seperti maggot dan turunannya yang dapat digunakan sebagai pakan ikan dan ayam. Selain itu kotoran maggot (kasgot) dapat dijual sebagai kompos.