Workshop Pendampingan Implementasi Mapel Informatika untuk Guru SMP Kabupaten Bandung
Pada tahun 2022, pemerintah melalui Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kemdikbudristek Nomor 033/H/KR/2022 telah menentukan Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka yang harus diikuti oleh semua satuan pendidik. Salah satunya, di dalam peraturan tersebut, dijelaskan pula secara jelas capaian pembelajaran mata pelajaran Informatika. Peserta didik mempelajari mata pelajaran Informatika tidak hanya untuk menjadi pengguna komputer, tetapi juga untuk menyadari perannya sebagai problem solver yang menguasai konsep inti (core concept), terampil dalam praktik (core practices) menggunakan dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta berpandangan terbuka pada aspek lintas bidang.
Salah satu tantangan utama dalam penerapan kurikulum baru adalah kesenjangan kompetensi antara kurikulum yang ditetapkan dan kesiapan guru dalam mengimplementasikannya. Banyak guru informatika di SMP belum sepenuhnya siap untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran Informatika karena keterbatasan pelatihan dan sumber daya. Guru informatika di SMP harus dapat mengajarkan bukan hanya “apa” dan “bagaimana” menggunakan teknologi, tetapi juga “mengapa” dan “dalam konteks apa” teknologi tersebut digunakan. Hal ini membutuhkan pendekatan yang lebih holistik dan integratif dalam pembelajaran informatika. Guru informatika di tingkat SMP, yang berperan dalam membentuk dasar-dasar pemahaman teknologi pada siswa, memerlukan dukungan dan pendampingan untuk menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan tuntutan kurikulum yang baru.
Kondisi ini juga disadari oleh guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Informatika Kabupaten Bandung. Dengan akan diwajibkannya implementasi kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2024, di mana mata pelajaran (mapel) Informatika) menjadi wajib di Tingkat SMP, MGMP melihat perlu diadakannya kegiatan untuk memperkuat pondasi pemahaman guru-guru Informatika di Tingkat SMP. Atas dasar itu, MGMP Informatika Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Fakultas Informatika Universitas Telkom menyelenggarakan Workshop Pendampingan Implementasi Mapel Informatika untuk Guru SMP Kabupaten Bandung pada tanggal 15 s.d. 21 Mei 2024 bertempat di Auditorium Telkom University Landmark Tower lantai 16.
Salah satu bagian materinya adalah tentang Sistem Komputer (SK) dan Jaringan Komputer & Internet (JKI). Materi SK dan JKI adalah dua pilar konsep inti dari keilmuan Informatika. Sistem Komputer adalah pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras dan perangkat lunak berfungsi dan saling mendukung dalam mewujudkan suatu layanan bagi pengguna baik di luar maupun di dalam jaringan komputer/internet. Jaringan Komputer dan Internet memfasilitasi pengguna untuk menghubungkan sistem komputer dengan jaringan lokal maupun internet. SK dan JKI ini nantinya akan terintegrasikan dengan bidang pengetahuan lainnya (Berfikir Komputasional, Analisis Data, Algoritme dan Pemrograman, Dampak Sosial Informatika, Teknologi Informasi dan Komputer, dan Praktik Lintas Bidang) dalam rangka membentuk pemahaman dan kemampuan yang utuh dalam ilmu Informatika.
Materi SK dan JKI disampaikan dalam sesi workshop yang dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Mei 2024. Total peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 77 orang guru. Ada tiga dosen Fakultas Informatika yang terlibat dan memandu workshop ini, yaitu: Endro Ariyanto, M.T., Dr. Fazmah Arif Yulianto, dan Dr. Setyorini. Sejumlah mahasiswa Informatika juga ikut berperan sebagai asisten. Pada sesi pertama, Bapak Endro memaparkan poin-poin penting materi Sistem Komputer yang ada dalam Buku Teks Utama Informatika SMP, diikuti dengan pembahasan beberapa contoh soalnya. Di sesi kedua, Bapak Fazmah Arif Yulianto melanjutkan paparan untuk materi Jaringan Komputer dan Internet, juga dilengkapi dengan pembahasan beberapa contoh soal dan aktifitas yang bisa dilakukan di kelas. Beberapa kali muncul diskusi yang menarik saat para guru menyampaikan permasalahan riil yang ditemui di lapangan dan pengalaman saat berhadapan dengan siswa yang memiliki beragam latar belakang.
Secara umum, para peserta merasakan manfaat dari kegiatan ini dan berharap dapat dilanjutkan dengan sesi berikutnya untuk melakukan pendalaman materi lebih lanjut dan berdiskusi tentang metode pembelajarannya.