IDENTIFIKASI DISLEKSIA PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN GAME

IDENTIFIKASI DISLEKSIA PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN GAME

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat – Fakultas Informatika – Universitas Telkom
Mitra : Asosiasi Dyslexia Indonesia

Tim Dosen:
Ir. Ari Moesriami Barmawi, M.Sc., Ph.D.
Jimmy Tirtawangsa, Ph.D.
Prasti Eko Yunanto, S.T., M.Kom.

Dewasa  penyandang Disleksia adalah orang dewasa dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan orang dewasa pada umumnya tanpa menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah, masih banyak orang dewasa yang tidak menyadari adanya keterbatasan dalam dirinya, sehingga ketika bekerja orang tersebut sering membuat kesalahan tanpa disadarinya. Mengingat penyandang disleksai memiliki keterbatasan dalam beberapa hal seperti kesulitan dalam merencanakan kegiatan, kesulitan mengingat informasi dalam jumlah tertentu sementara dalam pekerjaan hal semacam ini sangat diperlukan, maka penyandang disleksia sering mengalami permasalahan dalam pekerjaannya. Dengan demikian, perlu penempatan yang tepat untuk pegawai yang menyandang disleksia agar pekerjaan yang dikerjakannya optimal.

Dalam rangka melakukan penempatan yang tepat ini perusahaan memerlukan bantuan psikolog dan dokter untuk mengidentifikasi apakah seorang pegawai menyandang disleksia atau tidak. Walaupun demikian, karena kurangnya tenaga yang dapat melakukan identifikasi ini, maka banyak perusahaan yang pegawainya tidak tertangani oleh dokter dan psikolog. Melihat kondisi ini Asosiasi Disleksia Indonesai memerlukan perangkat pembantu untuk mengidentifikasi disleksia pada pegawai/orang dewasa. Mengacu pada permasalahan mitra, solusi yang ditawarkan yaitu membuat game untuk melakukan identifikasi disleksia pada orang dewasa. Game ini diharapkan dapat memberikan notifikasi bagi para pimpinan perusahaan secara online yang menyatakan pegawainya menyandang disleksia atau tidak. Game ini dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja. Dengan metode ini diharapkan pimpinan perusahaan dapat mengarahkan dan memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan tingkat penyandangan disleksianya (misalnya berat, sedang atau ringan).

     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *